Blinkie Text Generator at TextSpace.net
"Selamat Datang di CoratCoret.com, Blog yang berisikan tentang hal-hal aneh, unik, lucu, dan beberapa informasi penting dan menarik lainnya yang wajib anda kunjungi"

2010 in Review: Sepuluh Film Terburuk Tahun 2010

KapanLagi.com - Kalau ada yang terbaik, mau tak mau harus ada pula yang terburuk. Dari ratusan film yang diproduksi Hollywood sepanjang tahun 2010, sebagian memang tidak bisa dibilang sebagai film berkualitas. Beberapa dari film yang gagal meraih simpati kritikus ini memang benar-benar sebuah film gagal, artinya dari sisi penjualan pun mereka tak bisa dibilang menguntungkan. Sisi baiknya, beberapa dari film yang gagal ini ternyata masih mampu memancing minat penonton untuk berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Mau tau film-film yang masuk dalam kategori film terburuk sepanjang tahun 2010 ini? Simak daftar berikut ini.(kpl/roc)
Sejarah memang sudah membuktikan kalau dari sekian banyak sumber materi, video game adalah sumber yang paling sulit divisualisasikan menjadi sebuah film layar lebar. Berbagai faktor termasuk hilangnya interaksi membuat film adaptasi game jadi proyek yang selalu gagal. Anehnya, fakta itu toh tak menghalangi studio untuk mengangkat game ke layar lebar termasuk proyek TEKKEN ini. Selain karena alur kisah yang datar dan sangat tipis, karakter yang diangkat pun tidak terasa benar-benar hidup.Baca resensi selengkapnya



TEKKEN

Konon, menertawakan orang lain adalah obat mujarab menghilangkan stres. Mungkin dari dasar 'filosofi' itu pula banyak film parodi dibuat. Beberapa sukses, tapi tak jarang pula yang gagal. VAMPIRES SUCK ini termasuk film parodi yang gagal. Bermaksud menertawakan demam TWILIGHT yang sedang melanda dunia namun hasilnya malah menjadikan film ini jadi tontonan yang konyol. Humor yang disajikan sama sekali tidak cerdas sementara alur kisah pun hanya ada untuk merangkai setiap adegan yang sudah direncanakan terlebih dulu.Baca resensi selengkapnya



VAMPIRES SUCK

Dulu, di tahun 1980-an, film-film Jackie Chan adalah jaminan hiburan segar. Karena itu banyak orang yang mengira THE SPY NEXT DOOR ini bakal setara dengan film-filmJackie Chan yang dulu. Sayangnya, harapan itu tak terpenuhi karena film yang satu ini sama-sekali tak menghibur. Sepertinya kendala bahasa dan penyutradaraan membuat film ini jadi terasa 'garing'. Tak ada chemistry di antara pemainnya sementara kisah yang ditawarkan juga bukan sesuatu yang baru.Baca resensi selengkapnya



THE SPY NEXT DOOR

Satu lagi film yang mencoba memancing tawa dari kesialan orang lain namun gagal menjadikannya sebuah lelucon yang segar dan tak terlihat bodoh. Brendan Fraserberhasil melakukannya dengan baik di film GEORGE OF THE JUNGLE tapi sepertinya kali ini formula yang sama tak terlalu berhasil untuk mengangkat pamor film yang mencoba mengusung isu kelestarian alam ini.Baca resensi selengkapnya



FURRY VENGEANCE

Mudah ditebak! Itu kesan yang tertangkap. Dari judul dan poster yang beredar saja sudah bisa diduga di mana titik kekuatan film ini. Celakanya lagi, sang sutradara ternyata juga tak terlalu piawai meracik bumbu untuk menjadikan film yang sudah gampang ditebak tadi jadi sesuatu yang layak ditonton. Pengembangan karakter tak berjalan sempurna sementara chemistry pun sepertinya tak terbentuk dengan baik. Akhirnya bakat akting para pemainnya pun terasa sia-sia belaka.Baca resensi selengkapnya



THE BOUNTY HUNTER

Yang satu ini gagal karena dua tokoh utamanya. Pertama Ashton Kutcher dan Katherine Heigl tak terlalu meyakinkan dalam membawakan peran mereka masing-masing. Kedua, chemistry di antara mereka pun tak terbentuk. Dari sini saja sudah tak mungkin bisa menggali kelucuan yang terjadi di antara sepasang suami istri yang jadi ide utama film ini. Hasilnya, rencana yang sudah matang itu pun gagal dalam eksekusi.Baca resensi selengkapnya



KILLERS

Mungkin kesalahan pertama studio adalah membiarkan M. Night Shyamalanmenyutradarai film ini. Saat pertama muncul ide mengangkat serial AVATAR ke layar lebar, sambutan publik film sudah sangat positif namun sayangnya, sang sutradara membuat proyek ini gagal. Bukan hanya karena perubahan karakter Aang saja yang membuat banyak penonton jengkel tapi berbagai adegan yang muncul pun terasa tak logis. Untungnya dari sisi CGI, film ini tidak terlalu buruk.Baca resensi selengkapnya



THE LAST AIRBENDER

Mencoba peruntungan di ladang lain memang tak ada salahnya. Buktinya Dwayne Johnson bisa dibilang cukup sukses saat membintangi film RACE TO WITCH MOUNTAIN. Barangkali yang jadi masalah di sini adalah keterbatasan kemampuan akting Dwayne sendiri. Dwayne sepertinya belum mampu memerankan karakter yang lebih kompleks seperti dalam film TOOTH FAIRY ini sementara chemistry antara Dwaynedan Ashley Judd pun nyaris tak ada.Baca resensi selengkapnya



TOOTH FAIRY

Menyia-nyiakan bakat akting! Paul Bettany bukanlah aktor yang tak bisa berakting dengan baik. Kalau Anda lihat beberapa film Paul sebelumnya, Anda akan tahu kalau aktor ini memang punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Sayang kalau ia harus bermain dalam film yang sama sekali tak memerlukan kemampuan berakting seperti yang satu ini. Bukan hanya itu, cerita yang ditawarkan juga memiliki banyak celah logika yang membuat penonton jadi merasa 'tak nyaman'.Baca resensi selengkapnya



LEGION

Mencoba mengangkat pamor film horor dari status B Movie dengan memasang sederet nama besar sepertinya adalah ide awal Christian Alvart yang menjadi sutradara film ini. Mengejutkan memang saat melihat nama Renee ZellwegerJodelle FerlandBradley Cooper, dan Ian McShane disebut sebagai pendukung film horor seperti ini. Sebenarnya cita-cita Alvart ini bisa saja tercapai kalau saja ia sedikit jeli dalam penulisan naskah.Baca resensi selengkapnya



CASE 39

0 komentar:

Post a Comment